Titikmonitor.com - Bandarlampung | Pemerintah Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, menyatakan bakal merobohkan empat rumah yang berdiri di atas sungai pada daerah Sukamaju, Kecamatan Teluk Betung Timur.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan perobohan rumah warga di atas sungai merupakan langkah yang harus diambil dalam upaya menormalisasi sungai, agar banjir besar di daerah itu tidak terjadi lagi.
“Pemkot akan membongkar empat rumah yang berdiri di atas sungai. Pemilik rumah juga sudah bersedia dan sudah berkoordinasi dengan saya,” kata Wali Kota Eva Dwiana di Bandar Lampung, Minggu (2/3/2025).
Selain merobohkan rumah, Pemkot Bandar Lampung juga bakal melakukan pelebaran terhadap siring agar menampung lebih banyak debit air.
Menurut Eva, drainase atau siring yang ada di wilayah Sukamaju bakal dilebarkan 30 sentimeter dari keadaan semula, sehingga dapat menampung lebih banyak air saat hujan.
“Selain itu untuk pemulihan seusai bencana, bantuan berupa beras dan sembako lainnya kepada warga Kecamatan Teluk Betung Timur yang terdampak banjir sudah disalurkan,” jelas Wali Kota Eva Dwiana.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana juga mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan pendidikan senilai Rp200 juta kepada kedua anak korban yang masih Balita, agar tetap bisa bersekolah dan mengenyam pendidikan seperti anak-anak lainnya.
“Kami melihat langsung kondisi anak-anaknya, yang kecil mungkin belum mengerti, tapi yang berusia lima tahun masih mencari ayah dan ibunya. Jadi kami perintahkan lurah dan camat, untuk terus memantau dan memberikan pendampingan penuh,” kata Eva Dwiana dalam keterangannya, Minggu (2/3/2025).
Selain itu, Eva Dwiana juga berjanji akan membangunkan kembali rumah korban yang hancur dan rudsk akibat longsor, agar keluarga yang ditinggalkan tetap memiliki tempat tinggal.
“Sebagai bentuk kepedulian, Pemkot Bandar Lampung juga memberikan santunan Rp25 juta untuk kebutuhan kedua anak korban serta badal umroh bagi kedua almarhum,” ujar Eva Dwiana.
Dalam kesempatan tersebut, Eva Dwiana mengajak seluruh masyarakat Bandar Lampung untuk bekerjasama dalam mengatasi permasalahan banjir dan longsor di Bandar Lampung, agar kejadian serupa tidak terulang pada masa mendatang.
Sementara itu, Asisten I Kota Bandar Lampung Sukarma Wijaya mengatakan masalah permukiman di bantaran sungai yang menjadi salah satu penyebab banjir, memang menjadi dilema bagi pemerintah.
“Di satu sisi kami melihat bahwa saudara-saudara kita yang tinggal di bantaran sungai adalah masyarakat kita juga, yang awalnya memang tinggal di lingkungan tersebut,” kata dia.
Sukarma pun mengatakan, ke depan Pemkot Bandar Lampung akan memperketat pengawasan dengan sosialisasi melalui camat dan lurah, terutama di wilayah bantaran, terdapat aturan yang tidak boleh mendirikan bangunan di sepanjang garis badan sungai.
“Nanti mereka akan memberikan aturan yang tegas kepada warga bahwa ada larangan mendirikan bangunan di sepanjang garis badan sungai sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga kami harapkan masyarakat pun sadar akan hal itu,” jelasnya.
Diketahui sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung terdampak banjir akibat intensitas hujan yang tinggi, termasuk di daerah Teluk Betung Timur, pada (27/2) yang terdampak cukup parah. (IG.T)
(Sumber : www.difatv.com)
Posting Komentar